Jumat, 24 Desember 2010

Seismik Inversi (Geofisika)

Seismik Inversi 

Survei seismik secara rutin dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang geologi suatu lapangan minyak atau gas. Survei gelombang ini merekam suara yang telah dijalani melalui lapisan-lapisan batu dan cairan di bumi. Amplitudo dan frekuensi gelombang suara tersebut dapat diperkirakan sehingga efek samping lobus dan tuning diperkenalkan oleh wavelet dapat dihapus.

Data seismik dapat diperiksa dan diinterpretasikan dengan sendirinya tanpa inversi, tetapi hal ini tidak memberikan pandangan yang paling rinci dari bawah permukaan dan dapat menyesatkan dalam kondisi tertentu. Karena efisiensi dan kualitas, paling minyak dan gas perusahaan sekarang menggunakan inversi seismik untuk meningkatkan resolusi dan keandalan data dan meningkatkan estimasi sifat batuan termasuk porositas dan membayar bersih.

Ada beberapa teknik yang berbeda yang digunakan dalam inversi seismik ini secara kasar dapat dikelompokkan menjadi dua set kategori: pre-stack vs post-stack, dan resolusi seismik vs log sumur resolusi.. Kombinasi kategori ini menghasilkan empat pendekatan teknis untuk masalah inversi, dan pemilihan teknik tertentu tergantung pada tujuan yang diinginkan dan karakteristik dari batuan di bawah permukaan. Meskipun pesanan disajikan mencerminkan kemajuan dalam teknik inversi selama 20 tahun terakhir, setiap kelompok masih memiliki menggunakan valid dalam proyek-proyek tertentu, atau sebagai bagian dari alur kerja yang lebih besar.

Seismik inversi adalah proses pemodelan geofisika yang dilakukan untuk memprediksi informasi sifat fisis bumi berdasarkan informasi rekaman seismik yang diperoleh.

Upaya inversi merupakan kebalikan (inverse) dari upaya pengambilan data seismik (forward modeling).

Sebagaimana yang kita ketahui forward modeling adalah operasi konvolusi antara wavelet sumber dengan kontras impedansi akustik bumi (koefisien refleksi).

Proses inversi merupakan proses 'pembagian' rekaman seismik terhadap wavelet sumber yang diprediksi.
Berdasarkan gambar diatas kita melihat bahwa secara bebas dapat dikatakan bahwa impedansi akustik (hasil inversi) merepresentasikan sifat fisis 'internal' batuan sedangkan rekaman seismik merepresentasikan 'batas batuan'. Sehingga hasil inversi dapat digunakan untuk menginterpretasi perubahan fasies dalam suatu horizon geologi. (Sebenarnya bagi ahli geofisika, sifat fisis internal pun dapat 'dilihat' berdasarlam karakter amplitudo atau frekuensi rekaman seismiknya, anda setuju?).
Pemilihan 'wavelet yang diprediksi' pada proses inversi merupakan prosedur yang sangat penting, anda harus yakin betul bahwa sifat 'wavelet yang diprediksi' mencerminkan horizon yang menjadi target anda. Caranya ? diantaranya dengan mengekstrak wavelet pada horizon yang menjadi target inversi. Inipun tidak ada jaminan...karena sifat wavelet yang tergantung terhadap fasa dan attenuasi.
Dikarenakan bandwith frekuensi gelombang seismik terbatas (band limited), maka kontribusi impedansi akustik (IA) dari komponen frekuensi rendah diperlukan. Secara praktis, komponen frekuensi rendah ini diperoleh dari informasi sumur (well) dan ditambahkan untuk mendapatkan impedansi akustik absolut.

IA absolut = IA seismik (band limited: 10-70Hz) + IA sumur (frekuensi rendah: <10hz).> 8200. Dengan logika ini kita dapat menampilkan IA dengan nilai > 8200 untuk melihat karakter penyebaran batu pasir tersebut (lihat gambar di bawah ini).

Gambar di bawah merupakan penampang IA (slice). Perhatikan interpretasi batupasir dalam 'channeling system' berdasarkan kontras IA.


Gambar data real dan 'hasil inversi' diatas adalah courtesy Ashley Francis, Earthworks Environment & Resources Ltd. - U.K

-Adnan Alexander-
 -270110090136-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar