Jumat, 24 Desember 2010

EKSPLORASI GEOFISIKA

I N T I S A R I
Penyelidikan geofisika yang telah dilakukan oleh Sub.Dit Geofisika, Direktorat Sumberdaya Mineral sampai saai ini, baik yang ditunjang oleh dana APBN maupun berupa kerjasama dengan pihak ketiga antara lain meliputi eksplorasi mineral logam untuk berbagai tipe mineralisasi, eksplorasi batubara dalam kaitannya dengan studi cekungan pengendapan batubara dan beberapa penyelidikan geofisika untuk bahan galian industri.
Penerapan metoda geofisika secara terintegrasi untuk beberapa tipe mineralisasi yang berbeda telah menunjukan hasil-hasil yang baik dan sangat membantu para akhli eksplorasi dalam melokalisir daerah prospek mineralisasi.
Dalam eksplorasi endapan batubara, metoda geofisika sangat membantu terutama dalam eksplorasi yang bersifat regional sampai semi regional dalam menentukan batas-batas suatu cekungan sedimentasi yang berkaitan dengan pengendapan batubara, struktur geologi yang mempengaruhi terhadap kontinuitas penyebaran batubara dan intrusi batuan yang mempengaruhi terhadap kualitas batubara.
Dalam disiplin lainnya, metoda geofisika sangat intensip digunakan antara lain dalam eksplorasi minyak bumi, panas bumi, geohidrologi, geologi teknik, antropologi dan bahkan dalam pencarian harta karun.

1. PENDAHULUAN
Sebagai bagian dari Direktorat .Sumberdaya Mineral, tugas Sub.Dit Geofisika diantaranya ialah melakukan pemetaan struktur geologi bawah permukaan yang berfungsi sebagai penunjang eksplorasi dalam melokalisir daerah prospek mineralisasi dan keberadaan endapan batubara
Keberhasilan hasil penyelidikan geofisika tergantung dari tiga faktor utama yaitu: i.). Pengambilan data yang benar yang meliputi penentuan metoda yang tepat, ketelitian alat dan kualitas operator
ii.) Pengolahan data yang ditunjang oleh fasilitas yang memadai dan
iii.). Interpretasi yang didukung oleh kemampuan individu yang tinggi.Untuk memenuhi kriteria tersebut di atas Sub.Geofisika, khususnya Direktorat Sumberdaya mineral telah melakukan intensifikasi dalam pengadaan peralatan teknologi tinggi antara lain, seismik refleksi, IP dan Well Logging, pengadaan komputer dan program-program aplikasi. Pendidikan formal maupun nonformal berupa kerja sama dengan pihak ketiga yang mempunyai pengalaman dalam bidang eksplorasi dalam rangka alih teknologi untuk mendapatkan sumberdaya manusia yang berkualitas.
Aplikasi metoda geofisika dalam eksplorasi mineral merupakan disiplin yang sangat sulit, karena disatu pihak dituntut untuk memberikan hasil yang nyata, sedangkan dilain pihak kondisi alamiah yang sangat tidak homogen dan kecilnya kontras sifat fisika yang ada, menyebabkan hasil yang diperoleh sangat sulit untuk diprediksi dan diinterpretasi. Meskipun demikian dari sekian banyak penyelidikan yang telah dilakukan, tidak sedikit yang berhasil memberikan gambaran yang baik dan informatip terhadap para manager eksplorasi.
Beberapa hasil penyelidikan geofisika yang cukup baik yang pernah dilakukan antara lain akan dibahas dalam pembahasan di bawah ini.

2. APLIKASI METODA GEOFISIKA PADA EKSPLORASI MINERAL LOGAM TIPE PORPIRI
Lokasi penyelidikan yaitu di daerah Dawagu, Irian Jaya. Metoda geofisika yang diterapkan dalam penyelidikan ini yaitu IP, Geomagnet dan potensial diri (SP).
Alat yang digunakan antara lain :
- Alat IP buatan IRISH INSTRUMENT Inc. yaitu konsorsium antara BRGM dan OYO Co, terdiri dari transmitter VIP-3000 dengan kemampuan mengirim arus maksimum 3 amper, dan alat penerima ELREC-T sistim digital yang dapat mengukur IP dengan cara time domain maupun frekuensi domain.
- Dua buah Proton Magnetometer Geometric, buatan USA, model G.856.
- Satu unit alat ukur SP yang terdiri dari dua buah elektroda tak terpolarisasi, digital voltmeter dan kabel.
Hasil penyelidikan menunjukan bahwa daerah mineralisasi ditunjukan oleh anomali magnet, chargeability dan SP negatip tinggi. Anomali magnet mencapai besaran mencapai lebih dari 1000 gamma sedangkan anomali IP menunjukan harga backround kira-kira 20 mV. Anomali SP pada pusat inrusi porpiri mencapai – 350 mV. Hasil pemboran menunjukan bahwa anomali magnet tinggi yang tidak ditunjang oleh IP tinggi tidak menunjukan adanya mineralisasi. (lihat Gambar 1).

3. APLIKASI METODA GEOFISIKA PADA EKSPLORASI MINERAL LOGAM TIPE EPITHERMAL SULFUR RENDAH
Lokasi penyelidikan yaitu di daerah Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Metoda geofisika yang diterapkan yaitu metoda geomagnet, tahanan jenis dan gayaberat.
Alat yang digunakan terdiri dari :
- Dua buah Proton Magnetometer Geometric, buatan USA, model G.856.
- Satu unit alat ukur tahanan jenis merk NANIURA, hasil rakitan Sub. Dit. Geofisika, DSM.
- Gravimeter La Coste & Romber model G.827, buatan Canada.
Hasil penyelidikan menunjukan adanya struktur patahan berarah hampir utara-selatan yang ditunjukan oleh kontak antara pola anomali magnet rendah dan anomali tinggi tinggi dan kelurusan anomali gayaberat rendah sebagai pantulan dari zona lemah yang mempunyai densiti lebih rendah. Mineralisasi ditunjukan oleh anomali tahanan jenis tinggi dengan bentuk khas seperti yang ditunjukan model anomali Aplikasi metoda geofisika dalam eksplorasi mineral merupakan disiplin yang sangat sulit, karena disatu pihak dituntut untuk memberikan hasil yang nyata, sedangkan dilain pihak kondisi alamiah yang sangat tidak homogen dan kecilnya kontras sifat fisika yang ada, menyebabkan hasil yang diperoleh sangat sulit untuk diprediksi dan diinterpretasi. Meskipun demikian dari sekian banyak penyelidikan yang telah dilakukan, tidak sedikit yang berhasil memberikan gambaran yang baik dan informatip terhadap para manager eksplorasi.
Beberapa hasil penyelidikan geofisika yang cukup baik yang pernah dilakukan antara lain akan dibahas dalam pembahasan di bawah ini.

4. APLIKASI METODA GEOFISIKA PADA EKSPLORASI MINERAL LOGAM TIPE EPITHERMAL SULFUR TINGGI
Lokasi penyelidikan yaitu di daerah Teluk Awang, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Metoda yang digunakan yaitu geomagnet, tahanan jenis dengan cara pemetaan Schlumberger dan dipole-dipole dan cara gayaberat.
• Alat yang digunakan antara lain :
• Dua buah Proton Magnetometer Geometric, buatan USA, model G.856
• Satu unit alat ukur tahanan jenis merk NANIURA, hasil rakitan Sub.Dit.Geofisika, DSM
• Gravimeter La Coste & Romber model D.114, buatan Canada.
Hasil penyelidikan menunjukan kelurusan kontur anomali, berarah utara-selatan, timurlaut-baratdaya sampai hampir barat-timur yang ditunjukan oleh peta anomali magnet, gayaberat dan tahanan jenis dan ditafsirkan sebagai struktur patahan. Struktur patahan yang ditunjukan oleh hasil penyelidikan geofisika ini ditunjang oleh adanya kenampakan di lapangan.
Analisa kimia pada batuan breksi yang tersilisifikasi yang diambil pada zona patahan berarah utara-selatan, timurlaut-baratdaya menunjukan adanya kandungan unsur Au mencapai 147 ppb.
Daerah yang terletak di bagian utara yang mengindikasikan tipe mineralisasi epithermal sulfur tinggi yaitu dengan adanya native sulfur dan alunit berkorelasi dengan anomali gayaberat rendah yang dilalui oleh kelurusan kontur anomali yang ditafsirkan sebagai struktur patahan.

5. APLIKASI METODA GEOFISIKA PADA ENDAPAN EMAS PLACER
Lokasi penyelidikan yaitu di daerah Takaoi, Kabupaten Kahayan Hulu, Kalimantan Tengah. Metoda yang diterapkan dalam penyelidikan ini yaitu metoda tahanan jenis dengan mengaplikasikan konfigurasi dipole-dipole dan Schlumberger sebagai kontrol terhadap hasil dipole-dipole.
Alat yang digunakan yaitu alat tahanan jenis SAS –3000 buatan Swedia.
Hasil penyelidikan menunjukan dengan jelas adanya tiga lapisan tiga lapisan yaitu lapisan tanah penutup dengan ketebalan rata-rata 3 meter, lapisan aluvium dengan ketebalan 7 sampai 10 meter yang ditempati oleh konglomerat dan sisipan lempung dan batuan dasar pada kedalaman antara 10 sampai 15 meter.
Akumulasi bijih-bijih emas terdapat pada lapisan konglomerat umumnya pada bagian dasar yaitu kontak antara batuan dasar dan konglomerat.

6. APLIKASI METODA GEOFISIKA DALAM EKSPLORASI ENDAPAN BATUBARA
Contoh penyelidikan geofisika untuk batubara yaitu penyelidikan struktur geologi dengan menggunakan metoda seismik refleksi di daerah Bayung Lincir, Kabupaten Banyuasin , Sumatra Selatan dan penyelidikan Aplikasi metoda geofisika dalam eksplorasi mineral merupakan disiplin yang sangat sulit, karena disatu pihak dituntut untuk memberikan hasil yang nyata, sedangkan dilain pihak kondisi alamiah yang sangat tidak homogen dan kecilnya kontras sifat fisika yang ada, menyebabkan hasil yang diperoleh sangat sulit untuk diprediksi dan diinterpretasi. Meskipun demikian dari sekian banyak penyelidikan yang telah dilakukan, tidak sedikit yang berhasil memberikan gambaran yang baik dan informatip terhadap para manager eksplorasi.
Beberapa hasil penyelidikan geofisika yang cukup baik yang pernah dilakukan antara lain akan dibahas dalam pembahasan di bawah ini.

7. PERALATAN GEOFISIKA
- Peralatan geofisika dalam kondisi baik yang ada di Sub.Dit.Geofisika dan Pemboran Eksplorasi, DSM
- Tiga buah Gravimeter La Coste & Romberg, Model G.914, G.422 dan Microgravimeter, Model D-114.
- Tiga buah Proton Magnetometer, Model G856, 1 Base Station Proton Magnetometer, Model G-866, Satu buah Proton magnetometer,Model G-816 dan 1 Proton Magnetometer Model G-826
- Dua buah alat ukur kerentanan magnet
- Tiga unit alat geolistrik, merk NANIURA, hasil rakitan Sub.Dit.Geofisika, DSM.
- Satu unit alat IP, buatan IRISH Inst, konsorsium antara OYO, Jepang dan BRGM Perancis.
- Alat Geonic EM-16 VLF
- Dua unit alat Well Logging, merk OYO
- Alat seismik refraksi/refleksi : Mc.Seis 1500, buata OYO Inc. Jepang Strata View - 60 channel, buatan Geometric, USA



michael ersada
270110090135



Tidak ada komentar:

Posting Komentar